Sebelumnya dalam Blog ini penulis sempat membahas terkait Filosofi
Batik Cirebon. Pembahasan tersebut meliputi teknik pembuatan batik, ragam corak
batik serta sedikit membahas terkait jenis batik keraton dan pesisir. Karena
pembahasannya belum mendalam, kali ini akan dipaparkan terkait batik pesisir.
Secara garis besar pengelompokan batik terbagi menjadi dua
kelompok yaitu batik keraton dan batik pesisir. Batik keraton merupakan
merupakan motif batik yang tercipta atau dibuat dalam lingkungan keraton. Motif
ini memiliki pakem serta memiliki arti/ makna filosofis pada
setiap motifnya. Sedangkan batik pesisir merupakan motif batik yang terlahir atau
tercipta di luar lingkungan keraton. Motif ini memiliki warna yang lebih cerah
serta motif yang sangat beragam. Motif ini sangat luwes serta kurang memiliki
makna atau filosofis.
Dalam perkembangannya Batik Pesisir sangat berkembang dan melesat,
hal ini dikarenakan keluwesannya serta mengakibatkan macam yang
beragam. Batik pesisir sifatnya komersil, lebih gaya, dan dipakai
sehari-hari oleh rakyat dari segala kalangan, segala usia. Variasinya lebih
banyak dari segi warna maupun motif, hasil pengaruh asing yang dibawa para
pedagang asing zaman dulu. Penulis mencoba untuk memetakan macam Batik
Pesisir berdasarkan motif dan corak khas serta letak geografisnya. Macam dari
Batik pesisir ini diantaranya: Batik Cirebon dan Indramayu, Batik Pekalongan, Batik
Lasem, dan Batik madura.
1. Batik Cirebon dan
Indramayu
Sama
halnya dengan perkembangan batik di Indonesia, perkembangan batik Cirebon di
inisiasi oleh keluarga lingkungan keraton. Keraton-keraton yang ada di Cirebon
meliputi keraton Kasepuhan, Kanoman, Keprabon dan Cirebon. Sejarah batik di
Cirebon terkait erat dengan proses asimilasi budaya serta tradisi ritual
religious. Prosesnya berlangsung sejak Sunan Gunung Jati menyebarkan Islam di
Cirebon sekitar abad ke-16. Sejarah batik Cirebon dimulai ketika pelabuhan
Muara Jati (Cirebon) menjadi tempat persinggahan para pedagang dari Tiongkok,
Arab, Persia, dan India. Saat itu terjadi asimilasi dan akulturasi beragam
budaya yang menghasilkan banyak tradisi baru bagi masyarakat Cirebon. Batik
Pesisir Cirebon sangat pesat berkembang tentunya diluar lingkungan keraton, dan
saat ini masih lestari khususnya di daerah Trusmi. motif yang berkembang dalam
batik cirebon diantaranya meliputi fauna dan flora seperti kupu-kupu, burung
gelatik, serta ragam bunga. Sedangkan Batik Indramayu berkembang di daerah
Paoman, motif yang khas dari indramayu adalah motif ikan serta fauna yang
tersebar di kali cimanuk, serta untuk floranya sendiri banyak yang
menggambarkan flora khas indramayu seperti mangrove.
2. Batik Pekalongan
Tidak heran jika kota Pekalongan dikenal dengan kota Batik. Hal tersebut layak disematkan karena konsistensinya dalam memproduksi batik, batik pekalongan tetap eksis dengan kekhasannya. Salah satu yang menjadi khas dari batik pekalongan adalah batik peranakannya dengan motif flora yang indah salah satunya adalah motif Buketan. Motif ini sering dikenakan dengan paduan kebaya encim yang memang banyak dikenakan dan khas peranakan Cina Indonesia. Salah satu Mastro Batik yang dan prestige adalah Oey Soe Tjoen (OST). Batik ini sangat indah dan detailnya rapih dengan gebyar warna yang khas.
3. Batik LasemLasem merupakan salah satu kota kecil di Jawa Tengah di Kabupaten Rembang. Batik yang terkenal dari Lasem ini adalah Batik 3 Negeri. Batik 3 Negeri merupakan hasil akulturasi dari 3 budaya besar yaitu budaya Tionghoa yang disiratkan dengan warna merah, budaya Eropa yang disiratkan dengan warna biru indigo dan budaya Jawa yang disiratkan dengan warna coklat sogan. Paduan 3 warna yang menggambarkan akulturasi 3 budaya ini dengan motif yang khas membentuk Batik yang dikenal dengan batik Lasem.
Batik Pesisir dengan ragam warna dan motif akan selalu lestari, dengan luwesnya motif, dan beragamnya akulturasi budaya, menjadikan Batik Pesisir terlihat indah dan menawan.