JENIS-JENIS KAIN
Ketertarikan penulis pada benda yang satu ini dimulai
dari jalan-jalan ke tanah toba. Benda tersebut adalah secarik bahan sandang
yang merupakan bagian dari kebutuhan primer kita yaitu kain. Material atau
benda ini terbuat dari berbagai jenis bahan (katun yang kompisisnya terbuat
dari cotton/serat kapas, cashmere terbuat dari bulu domba, dan masih banyak
jenisnya lagi). Kain pertama yang didapat penulis pada saat travelling di tanah
toba adalah kain ulos, dengan kerumitan pola yang tersaji pada secarik kain
tersebut penulis bayangkan betapa hebatnya para pengrajin kain membuat handmade
yang begitu unik. Mulai dari sana setiap penulis travelling ke berbagai daerah
yang diburu penulis adalah kain khas daerah tersebut.
Pemaparan di atas merupakan jenis handmade kain yang
dibuat secara tradisional dengan menggunakan teknologi sederhana yaitu ditenun
secara manual tanpa menggunakan mesin. Namun untuk memenuhi kebutuhan sandang
dari masyarakat umum yang jumlahnya banyak, tidak memungkikan untuk dibuat
secara manual atau handmade. Oleh karena itu diperlukan produksi yang sifatnya
masal atau dibantu dengan menggunakan mesin tenun. Di dunia ini sangat banyak
sekali kain tenun yang diproduksi. Baiklah
kita simak berikut ini:
Macam – Macam Jenis
Kain Untuk Bahan Baju / Dress / Jaket / Sweater :
Kain Katun ( Cotton )
Kain Katun ( Cotton )
- CVC ( Cotton Viscose )
- Katun Kombed ( Combed Cotton )
- Katun Karded
- Kain Lacoste
- Kain Pique / Pike
- Kain PolyEster / PE
- Light Weight Wools
- Kain Akrilik
- Cashmere
- Lycra
- Leather & Suede
- La Perla
- Baby Tray
- D'tree
- Aramid
- Paragon
- Denim
- Polymide/Nylon
- Jersey
- Aston
- Kanvas
Mari kita simak Pembahasan satu persatu Bahan Kain
diatas. Cekidot broo....
Kain Katun ( Cotton )
Kain katun ( Cotton ) adalah jenis kain rajut yang berbahan dasar serat kapas, terdapat jenis kain yang mirip dengan kain katun yaitu kain PolyEster. Cara mudah membedakannya adalah apabila kain katun dibakar maka baunya seperti kertas atau kayu dibakar dan akan menjadi abu.
Keunggulan :
Tidak kisut atau kusut apabila di cuci
Tidak luntur untuk bahan berwarna
Mudah di sablon
Menyerap keringat
Tidak berbulu
CVC ( Cotton Viscose )
Jenis bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.
Katun Kombed ( Combed Cotton )
Adalah jenis kain katun yang di produksi dengan finishing disisir ( Combed ) dengan tujuan agar serat-serat kapas halus dapat dipisahkan sehingga kain yang dihasilkan lebih halus dan tidak berbulu. Kain Katun Kombed tersedia dalam dua ukuran yaitu 20's dan 30's. Perbedaannya adalah :
Katun Kombed 20's : Kain katun kombed yang terbuat dari benang yang berukuran 20's
Kain Katun ( Cotton )
Kain katun ( Cotton ) adalah jenis kain rajut yang berbahan dasar serat kapas, terdapat jenis kain yang mirip dengan kain katun yaitu kain PolyEster. Cara mudah membedakannya adalah apabila kain katun dibakar maka baunya seperti kertas atau kayu dibakar dan akan menjadi abu.
Keunggulan :
Tidak kisut atau kusut apabila di cuci
Tidak luntur untuk bahan berwarna
Mudah di sablon
Menyerap keringat
Tidak berbulu
CVC ( Cotton Viscose )
Jenis bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.
Katun Kombed ( Combed Cotton )
Adalah jenis kain katun yang di produksi dengan finishing disisir ( Combed ) dengan tujuan agar serat-serat kapas halus dapat dipisahkan sehingga kain yang dihasilkan lebih halus dan tidak berbulu. Kain Katun Kombed tersedia dalam dua ukuran yaitu 20's dan 30's. Perbedaannya adalah :
Katun Kombed 20's : Kain katun kombed yang terbuat dari benang yang berukuran 20's
- Katun Kombed 30's : Kain katun kombed yang
terbuat dari benang yang berukuran 30's
Kain katun kombed 20's lebih tebal dari pada 30's. Sehingga kain katun 30's lebih lemas daripada kain katun 20's.
Katun Karded
Bebeda dengan kain katun kombed, kain katun karded tidak disisir pada proses finishing pembuatannya. Oleh karena itu masih terdapat serat-serat kapas halus yang tersisa. Tetapi meskipun begitu kain katun karded memiliki keunggulan harga yang lebih murah dibandingkan kain katun kombed.
Kain Lacoste
Kain Lacoste adalah kain jenis bahan yang biasa digunakan untuk membuat kaos POLO/kerah/ Wangki.
Kain Pike
Sama seperti kain Lacoste/adidas, kain Pike juga bisa digunakan untuk membuat kaos POLO/Kerah/Wangki. Sama seperti pada kain Lacoste/adidas untuk membuat kaos kerah tersebut biasannya digunakan kerah jadi.
Kerah Jadi adalah bahan kerah yang sudah jadi diproduksi oleh pabrik dan tinggal jahit. Kerah bikin adalah kerah yang dibuat sendiri oleh tukan jahit dengan menggunakan bahan yang sama dengan bahan kaos ( Katun Kombed dan Kardet ) dengan menambahkan kain keras di dalamnya.
Kain PE ( Polyester )
Kain PE ( Poly Ester ) adalah kain yang tingkatnya berada di bawah katun, bahan dasarnya adalah benang polyester. Sama dengan katun, PE juga tersedia dalam bentuk bahan kaos oblong, lacoste/adidas, maupun pike.
Untuk kain kaos yang berbahan PE bentuk dan teksturnya hampir mirip dengan kain kaos yang berbahan dasar katun ( Cotton ). Cara mudah membedakannya adalah mirip kain PE apabila dibakar maka baunya seperti plastik dibakar, jalan apinya cepat dan akan menjadi arang.
Keunggulan :
- Murah
Kelemahan :
- Pada beberapa jenis PE untuk bahan kaos, kain ini
rawan kisut apabila dicuci dan mudah luntur.
- Pada jenis PE untuk bahan Sweater, biasanya suka
berbulu sesudah beberapa kali dicuci.
Light Weight Wools
Di kepala anda, kain wol mungkin langsung identik dengan bahan yang berat, untuk Light Weight Wools, sesuai dengan namanya kain wol ini tergolong ringan dan bisa dipadukan dengan apa saja. jatuhnya dibadan pun enak dilihat. Kelebihannya kain ini agak "bandel" alias tahan banting ( awet ).
Akrilik
Bahan untuk membuat kemeja. biasanya dikombinasikan dengan rompi bebahan Light Weight Wools.
Cashmere
Bahan ini tergolong mewah, dengan kualitas prima, jangan heran bila embel-embel price tagnya pun tergolong menguras kantong. Dipadukan dengan rok yang elegan ataupun dengan jeans saja, Cashmere tetap terlihat mewah dan mahal. Semakin sering di cuci, bahan ini akan semakin halus, tetapi perhatikan dulu, tidak sembarang cuci karena mencucinya pun dilakukan dengan shampo.
Lycra
Lycra biasanya dipadukan dengan bahan pakaian lainya, karena kandungannya hanya beberapa persen saja. Tapi bahan pakaian yang terbuat dari unsur lycra akan lebih tahan lama kerapiannya karena sifat lycra yang lentur kaya plastic.
Lebih dikenal dengan nama Lycra yang merupakan trade mark dari Du Pont. Mempunyai sifat elastisitas yang tinggi, kuat dan memiliki ketahanan gosokan yang tinggi. Spandex adalah jenis serat sintetis yang terkenal memiliki elastisitas lebih baik dari rubber. Kain spandex bisa mencapai tingkat elastisitas dengan tarikan sampai 500%.
Spandex. atau elastane adalah bahan sintetis yang dibuat dari polymer yang mengandung polyurethane (sejenis material sintetis super lentur). Menghasilkan tekstur elastis mirip karet tipis, melekat ketat di tubuh, dan mengkilap,. Spandex lebih kuat dan tahan banting daripada bahan karet.
Di pasaran istilah spandex dipakai di Amerika dan Eropa dan khusus di Inggris dikenal dengan istilah lycra. Merek dagang produk berbahan spandex antara lain Lycra, Elaspan, Linel, ESPA. Apakah spandex nyaman dipakai? Apakah menyerap keringat? Tergantung dari jenis spandex yang dipilih. Spandex yang bagus mempunyai pori-pori sehingga menyerap keringat. Cara termudah memilihnya, jika disentuh dengan tangan/lengan terasa adem, jika dipegang tidak licin atau terlalu mengkilap, artinya spandex tersebut nyaman dipakai.
Lycra adalah merek dagang bahan spandex yang nyaman karena mengandung katun, sutera, polyester, atau bahan sintetis lainnya. Lycra cenderung tidak mengkilap, bisa melekat ketat di tubuh karena lentur. Lycra pertama kali dikembangkan oleh Du Pont pada tahun 1958, sebagai alternatif korset dari karet.
Lycra mengandung rantai polymer dengan bahan lentur lainnya agar nyaman dikenakan. Lycra ringan, elastis, menyerap keringat, nyaman.
Jika dicuci cepat kering dan tahan terhadap bakteri, sinar ultra violet (UV), khlorin (sejenis cairan pemutih, antara lain dipakai pada kolam renang, agar air kolam renang tetap jernih).
Lycra banyak dipakai untuk baju dalam, baju renang, baju atletik, juga untuk keperluan baju khusus ortopedi (berhubungan dengan tulang). Salah satu temuan terbaru adalah lycra hitam (black lycra®; spandex dalam lycra berwarna hitam yang juga anti luntur) yang dipakai sebagai bahan utama baju dalam kelas atas.
Leather & Suede
Pasti keduanya sudah sangat familiar di telinga anda, bukan tidak mungkin, mulai dari celana, tas, sampai sepatu anda pun terbuat dari bahan tersebut. Dua-duanya sebenarnya sama-sama terbuat dari kulit. hanya saja, Leather dibuat dari kulit luar, sementara Suede dibuat dari bagian kulit dalam. Cari yang halus dan tidak kaku. Untuk dua bahan ini, anda akan memerlukan teknik perawatan khusus untuk membersihkannya.
Untuk Leather, pilih yang tidak mengkilap untuk kesan mahal dan elegan. mengkilap malahan berkesan murahan.
La Perla
Bagi orang yang alergi terhadap bahan sintetis, ada pilihan yang pas yaitu katun-spandex yang memiliki sifat nyaman seperti katun (kulit tetap dapat bernafas) sekaligus bersifat lentur dan ringan dari bahan spandex. Atau bisa juga memilih katun lycra yang nyaman, bahkan bisa dipakai sebagai baju kantor. Katun lycra ini sekarang banyak dipakai untuk melapisi gaun malam. Cara termudah memilih katun lycra atau katun spandex, dengan memegang bahannya, harus nyaman digenggam, tidak licin, dan jika dipakai, kulit terasa nyaman. Hindari spandex yang mengandung nylon, meski ringan sekali, bahan ini tidak menyerap keringat.
Aramid
Aramid banyak digunakan untuk baju pemadam kebakaran, pembalap mobil dan motor. Aramid termasuk jenis nylon seperti Nomex, Kevlar dan Tawron adalah bahan yang sangat tahan api, tahan suhu tinggi, terbakar pada suhu 53 Derajat Celcius.
Paragon
Jenis kain ini yang halus seperti kapas. Umumnya digunakan bahan pembuatan Baju Basket. Kualitas IBL Indonesia
D'Tree
Kain berpori penyerap keringat. biasannya digunakan untuk bahan baju basket.
Baby Tray
Jensi kain yang bersifat tebal dan halus serta tidak berbulu. Bagian dalamnya lembut seperti selimut. Biasanya digunakan untuk bahan Jumper/Sweeter.
Polymide/Nylon
Dikenal juga sebagai perlon, caprolan dan amilan, trilobal atau antron, rislan, nomex dan lainnya. Pada umumnya serat sintetik ini merupakan isolator yang baik dan dapat menimbulkan sifat listrik static. Sifat kekuatan dan elastisitas serta ketahanan sangat baik, tahanan terhadap serangan jamur, bakteri dan serangga.
Kekurangan dari kain nilon adalah daya serap lembab yang rendah. Nilon dapat dicuci dengan sabun alkali dan tahan terhadap pencucian kimia / dry cleaning. Bahan nilon tidak tahan panas tinggi, pada suhu setrika 180 o C nilon mulai lengket dan rusak pada suhu 230oC dan meleleh pada suhu 250oC.
Nylon dapat dicelup dengan zat warna asam dan kompleks logam, terhadap zat warna lain seperti basa,direk, belerang, tetapi ketahanan cuci dan sinar jelek.
Denim
Tidak ada yang tidak mengenal dan sayang pada jenis bahan satu ini. Denim alias bahan jeans, dicintai semua kalangan. Semakin gelap warnanya, semakin mudah mencari padanannya. Selain itu juga denim yang berwarna gelap akan terlihat lebih rapi dan formal daripada yang terang dan belel.
Jersey
Untuk bahan satu ini, agar jatuhnya enak dan terlihat oke melekat di lekuk tubuh Anda, pilih yang bahannya agak berat. Satu ukuran lebih besar akan menghindari kesan pakaian melekat ketat yang tidak enak dilihat.
Aston
Bahan agak licin dan biasanya digunakan dalam pembuatan Jas.
Kanvas
Bahan yang tebal dan kasar. Cocok untuk anak muda. Bahan pembuatan jaket, jaket dengan bahan ini sangat tahan lama.
Sebenarnya masih banyak lagi Jenis Kain yang beredar di Masyarakat Dunia. Namun, tidak. Itu terlalu banyak dan terlalu panjang. Jadi saya berikan yang 87% Sering dipakai dimasyarakat sekitar.
Sekian dan Terima kasih dari Otongbontot AR untuk artikel yang membahas jenis kain ini. Terima Kasih.
No comments:
Post a Comment