Friday, 30 August 2013
Bidadari Halmahera
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Passeriformes
Family : Paradisaeidae
Genus : Semioptera
Species : Semioptera walacii
Nama Lain : Bidadari Halmahera
Burung Bidadari Halmahera dari namanya saja sudah menunjukan identitas sebuah tempat, tidak salah jika fauna ini dijadikan fauna identitas propinsi Gorontalo. Semioptera walacii (nama ilmiah dari burung bidadari halmahera) adalah jenis cendrawasih berukuran sedang, sekitar 28cm, berwarna cokelat-zaitun. Cendrawasih ini merupakan satu-satunya anggota genus Semioptera. Burung jantan bermahkota warna ungu dan ungu-pucat mengkilat dan warna pelindung dadanya hijau zamrud. Cirinya yang paling mencolok adalah dua pasang bulu putih yang panjang yang keluar menekuk dari sayapnya dan bulu itu dapat ditegakkan atau diturunkan sesuai keinginan burung ini. Burung betinanya yang kurang menarik berwarna cokelat zaitun dan berukuran lebih kecil serta punya ekor lebih panjang dibandingkan burung jantan (www.wikipedia.com).
George Robert Gray dari Museum Inggris menamai jenis ini untuk menghormati Alfred Russel Wallace, seorang naturalis Inggris dan pengarang buku The Malay Archipelago, orang Eropa pertama yang menemukan burung ini pada tahun 1858. Wallace menamakannya Bidadari karena terpikat oleh keindahan dan keelokan tariannya. Mereka berkumpul dan menampilkan tarian udara yang indah, meluncur dengan sayapnya dan mengembangkan bulu pelindung dadanya yang berwarna hijau mencolok sementara bulu putih panjangnya di punggungnya dikibar-kibarkan. Oleh penemuan Wallace sebagai burung tercantik yang pernah ia lihat, Burung Bidadari sekarang dikenal sebagai burung endemik Halmahera karena tidak dijumpai di tempat manapun di dunia (www.greenkompasiana.com).
Burung Bidadari Halmahera adalah burung endemik kepulauan Maluku dan merupakan jenis burung cenderawasih sejati yang tersebar paling barat. Makanannya terdiri dari serangga, artropoda, dan buah-buahan.
Karena umum ditemukan di rentang habitatnya yang terbatas, burung Bidadari Halmahera dievaluasi beresiko rendah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix II (www.wikipedia.com).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment